Menanggapi Artikel dari Bpk. RHENALD KASAL.
Keluar dari “Kecakapan Ujian”
Sesuai dengan isi artikel diatas saya pernah mengalami Ujian Nasional & harus dialami oleh anak-anak se-Indonesia. Pada saat duduk ditingkat akhir pendidikan tolak ukur kelulusan dilakukan dengan mengikuti Ujian Nasional.
Pandangan saya tentang sistem pendidikan di Indonesia masih banyak yang harus ditata ulang peraturannya. Apalagi soal penerimaan calon siswa baru. Ujian Nasional (UN) atau Penyaringan calon mahasiswa. Saya setuju dengan artikel tersebut bahwa UN diibaratkan menjadi segala-galanya dalam hidup ini. Dampak buruk yang sangat dirasakan setiap siswa ,instanti atau lembaga berlomba-lomba menggunakan berbagai cara agar lulus (sukses) dalam UN. Namun tidak dipungkiri, miris memang jika ditelusuri lebih jauh lagi. Tolak ukur perjuangan para siswa belajar bertahun-tahun hanya diukur dalam waktu singkat (3hari). Menurut saya di negara berkembang seperti Indonesia belum cocok untuk menerapkan sistem ini. Terlihat dari kesiapan semua peran yang belum terlalu matang.
Link Video You Tube kecurangan yang terjadi pada saat Ujian Nasional :
http://www.youtube.com/watch?v=HuHpb9cHsaQ
http://www.youtube.com/watch?v=2euxBQyh2io
Pendidikan merupakan kunci kemajuan suatu bangsa. Tidak kesempatan
pendidikan yang bisa diperoleh oleh semua lapisan masyarakat akan
tetapi perbaikan sistem pendidikannya, tapi juga termasuk di dalamnya
pendidikan di bidang moral dan budaya. Tidak sulit bagi saya mencari
alasan mengapa pendidikan sangat menentukan kemajuan suatu negara.
Sedikit saja jalan keluar dari rumah menju kesebuah perempatan, disana
sudah terlihat banyak kumpulan anak-anak gelandangan, pengemis, pengamen, dan lain-lain, yang masih berada di usia sekolah.
Hal, tersebut tentu saja sudah menghilangkan potensi yang ada dari setiap anak-anak untuk berkembang. Padahal jika diberi pendidikan yang baik, bisa jadi di antara mereka
ada yang akan menjadi pemimpin yang hebat, teknokrat, ilmuwan, dokter,
guru, seniman, dan sebagainya, yang bisa berguna bagi orang banyak, dan
barangkali bisa mengangkat harkat martabat bangsa di dunia internasional
dengan prestasinya. Tapi karena mereka tak diarahkan dan diberi
pendidikan maka sia-sia lah potensi otak dan bakat anak-anak tersebut.
Sebuah fakta yang menyesakkan, anak-anak bernasib sama seperti mereka banyak dinegara ini. Sangat
menyedihkan memang fakta pendidikan di Indonesia, padahal pendidikan
sangat menentukan kualitas suatu bangsa, dan salah satu gerbang
kesuksesan bagi generasi penerus bangsa. Apalagi kita dihadapkan dengan
era globalisasi, dimana persaingan sudah tak lagi mengenal batas negara,
dan menyangkut berbagai sektor dan profesi. Jika tak dilakukan upaya
perbaikan pendidikan secara nyata, maka bangsa Indonesia hanya akan
menjadi pecundang di bawah bangsa-bangsa lain di dunia.
Jadi, Bagaimana solusinya?? Inilah saatnya bagi kita generasi muda membenahi memperbaiki sistem pendidikan negara kita.
No comments:
Post a Comment